Artikel (Tulisan Bebas)
TERPURUKNYA EKONOMI INDONESIA
Indonesia
merupakan salah satu negara kepulauan yang cukup besar dan kaya. Kaya akan
keindahan alamnya, sumber daya alamnya, budayanya, maupun masyarakatnya
walaupun Indonesia juga menjadi negara terpadat ke-3 di dunia. Padahal sumber
daya alam di Indonesia jika diguunakan dengan bijaksana dapat memenuhi
kebutuhan dalam negeri tanpa harus import maupun berhutang dengan negara lain.
Namun, akibat pemerintah yang haus akan fasilitas negara maupun uang, mereka
rela mengorbankan kepentingan masyarakat Indonesia demi kepentingan pribadi.
Pada
tahun 2014 ini keadaan ekonomi Indonesia jauh lebih parah dibandingkan pada
masa orde baru akibat adanya krisis ekonomi. Pada masa orde baru tahun 1998 di
samping keadaan sosial politik yang runyam, keadaan ekonomi tak kalah
mengkhawatirkan. Sebelum terjadinya orde baru, pada pertengahan tahun 1997
krisis ekonomi melanda Asia yang menyebabkan kondisi ekonomi di negara Asia
termasuk Indonesia menjadi sangat memprihatinkan. Krisis ekonomi tersebut
ditandai dengan jatuhnya nilai rupiah diikuti dengan inflasi yang menyebabkan
harga kebutuhan pokok menjadi melambung dan komoditas ekspor menjadi jatuh. Di
masa orde baru yaitu tahun 1966 hingga 1998 banyak juga terjadi pertumbuhan
ekonomi yang menyebabkan kemiskinan bekurang dan pendapatan per kapita sedikit
demi sedikit naik. Walaupun di samping itu banyak korupsi yang merajalela dan
banyaknya utang yang ditanggung oleh Indonesia. Namun untuk tahun 2014, krisis
ekonomi Indonesia semakin memburuk akibat permasalahan sumber daya energi yang
tidak kunjung tuntas dan banyaknya utang yang ditanggung Indonesia beserta
bunganya hingga mencapai ratusan triliun dan ada sebagian utang tersebut yang
harus dibayar menggunakan dollar. Dan ditengah-tengah usaha Indonesia untuk
membayar utang beserta bunganya, nilai tukar dollar AS terhadap rupiah
merangkak naik hingga menyentuh angka Rp 12.000 sehingga menyebabkan hutang
Indonesia membengkak hingga jutaan triliun. Banyaknya utang Indonesia di dalam
maupun luar negeri tidak membuat
pemerintah semakin berusaha untuk menjadikan Indonesia menjadi semakin makmur
dan sejahtera. Pemerintah hanya memikirkan kekuasaan semata tanpa memikirkan
nasib Indonesia untuk ke depannya. Akibat krisis ekonomi yang terjadi di
Indonesia, sangat berdampak terhadap rakyat miskin. Yang paling dirasakan ialah
harga kebutuhan pokok yang semakin naik, salah satunya ialah beras. Rakyat
Indonesia dari kalangan atas, menengah, maupun bawah seharusnya dapat menikmati
nasi. Tetapi berbanding terbalik dengan realita yang ada di masyarakat. Masih
banyak masyarakat miskin susah untuk membeli beras. Padahal tanah Indonesia
sangat luas dan cukup subur untuk ditanami padi. Tetapi mengapa pemerintah
masih melakukan impor beras. Itu merupakan akibat dari kurangnya subsidi
pemerintah untuk petani. Bukan tidak mungkin produk-produk impor tersebut akan
membuat petani lokal menjadi semakin terpuruk dan mengancam kedaulatan pangan
Indonesia.
Demi
kepentingan rakyat Indonesia untuk ke depan, Indonesia memerlukan pemimpin yang
tegas, mampu memimpin Indonesia untuk menjadi lebih baik, amanah, serta mampu
mengesampingkan kepentingan pribadi dan politik. Karena maju mundurnya
Indonesia berawal dari pemimpin yang amanah dan berkomitmen yang kuat. Hal
pertama yang dapat dilakukan demi kedaulatan ekonomi Indonesia yaitu dengan
mengevaluasi perjanjian perdangan dan investasi internasional. Mengoptimalkan
sumber daya yang dimiliki Indonesia dengan bijaksana juga dapat meminimalisir
utang terhadap negara lain dengan menggunakan bahan bakar alternatif,
memperbanyak ekspor, dan masih banyak lagi. Sehingga Indonesia dapat mandiri
dan tidak bergantung dengan utang.
Nama : Yusrina Dirayati - 29213627
Kelas : 2EB04
Nama : Yusrina Dirayati - 29213627
Kelas : 2EB04
Komentar
Posting Komentar